Nilai ujian - 3




Sekalian pejamkan mata saya berusaha untuk nikmati perasaan itu dengan utuh. Tidak ada fungsinya saya menampik, hal tersebut akan membuatku semakin menanggung derita lagi. Dengan kuluman lidah semacam itu, ditingkahi dengan remasan-remasan telapak tangannya di payudaraku sekalian sesekali ibu jemari serta telunjuknya memilin-milin puting susuku, pertahananku pada akhirnya jebol . Memang, saya sangat terlatih serta benar-benar terlena dengan permaian semacam ini sampai dengan gampangnya Dino mulai menghidupkan nafsuku. Serta sekarang saya mulai memberanikan gerakkan tangan meremas kepala Dino yang ada di belakangku. Sesaat dengan ekor mataku saya lihat Maki bergerak berjalan ke arah sofa serta duduk disana, sekalian pandangan matanya belum pernah terlepas dari kami berdua.


Badanku dengan cara mendadak seperti disengat listrik, berasa geli yang mengagumkan bersatu sedikit ngilu dibagian itu. Saya menggelinjang, melenguh ditambah lagi saat puting susuku digigit-gigit perlahan-lahan oleh Dino. Buah anggur yang ranum itu dipermainkan juga dengan lidah Dino yang kasap. Dipilin-pilinnya ke sana kesini. Dikecupinya, serta dihisapnya kuat-kuat sampai putingnya melekat pada telaknya. Saya mendesah. Tanganku refleks meremas serta menarik kepalanya hingga makin membenam di ke-2 gunung kembarku yang putih serta padat. Saya benar-benar tidak tahu kenapa harus demikian pasrah pada lelaki itu. Kenapa saya justeru terbenam dalam permaianan itu? Sebelumnya saya cuma berasa sangat terpaksa untuk tutupi rahasia atas perbuatanku. Tetapi selanjutnya kenyataannya, permainan yang Dino mainkan demikian dalam. Serta aneh sekali, Tanpa ada sadar saya mulai ikuti permainan yang diperintah dengan cemerlang oleh Dino.


Dalam tempat tetap berdiri bertemu, sekalian terus mencumbui payudaraku, Dino melanjutkan laganya di liang gelap yang telah basah itu. Lama-lama semakin dalam. Saya sendiri makin menggelinjang tidak karuan, ke-2 buah jemari yang berada di dalam liang vaginaku itu bergerak dengan liar. Serta terkadang coba renggangkan liang vaginaku sampai menganga. Serta yang membuat saya lebih edan, dia menggerak-gerakkan jarinya keluar masuk ke liang vaginaku seakan-akan sedang menyetubuhiku. Saya tidak dapat untuk mengendalikan diri.

"Ngghh..!", mulutku mulai meracau. Saya benar-benar kerepotan dibuatnya sampai lututku berasa lemas sampai pada akhirnya akupun tidak dapat meredam badanku sampai turun bersimpuh di lantai. Saya berusaha untuk mengendalikan nafasku yang terengah-engah. Saya benar-benar tidak memerhatikan lagi yang kutahu sekarang mendadak saja Dino sudah berdiri telanjang bundar di hadapanku. Badannya yang tinggi besar, hitam serta penuh bulu itu dengan angkuhnya berdiri mengangkang tepat di depanku hingga mukaku tepat menghadap ke sisi selangkangannya. Disana, saya lihat tangkai kejantanannya sudah berdiri dengan tegaknya. Besar panjang kehitaman dengan bulu hitam yang lebat di wilayah pangkalnya.

Dengan sekali rengkuh, dia mendapatkan kepalaku untuk ditarik dekati wilayah di bawah perutnya itu. Saya tahu apakah yang dimauinya, serta benar-benar tahu ini ialah tindakan yang benar-benar disenangi beberapa lelaki. Dimana saat saya lakukan oral sex pada kelaminnya.

Karena itu, dengan kepalang basah, kulakukan apa yang perlu kulakukan. Benda itu sudah masuk ke mulutku serta jadi permainan lidahku yang berputar-putar mengelilingi ujung kepalanya yang seperti satu topi baja itu. Lalu stop saat mendapatkan lubang yang ada tepat di ujungnya. Lalu dengan semua potensiku saya mulai mengelomoh tangkai itu sekalian terkadang mengisapnya kuat-kuat hingga pemiliknya bergetar hebat meredam rasa yang tidak tertahan.

Di saat itu saya pernah melirik mengarah sofa dimana Maki ada, serta rupanya lelaki ini telah mulai terikut nafsu melihat tindakan kami berdua. Faktanya, dia sudah keluarkan tangkai kejantanannya serta mengocoknya turun naik sekalian berulang-kali menelan ludah. Fokusku buyar saat Dino menarik kepalaku sampai menjauh dari selangkangannya. Dia lalu menarik badanku sampai celentang di atas kasur yang terhampar disana. Lalu secara cepat dia menanggalkan celana dalamku serta dibuangnya jauh seolah-olah dia takut saya akan menggunakannya kembali lagi.

Untuk beberapa menit mata Dino nanar melihat sisi bawah badanku yang telah tidak tertutup apa-apa lagi. Sang Makipun sampai berdiri merapat mengarah kami berdua seolah dia tidak senang melihat kami dari terlalu jauh.

Tetapi beberapa menit selanjutnya, Dino mulai renggangkan ke-2 iris pahaku lebar-lebar. Paha kiriku diangkatnya serta dikaitkan ke pundaknya. Lalu dengan tangannya yang samping lagi memegangi tangkai kejantanannya serta diusap-usapkan ke permukaan bibir vaginaku yang sangat basah. Ada rasa geli menggempur disana sampai saya menggelinjang serta pejamkan mata.

Sedetik selanjutnya, saya merasai ada benda lonjong yang mulai menyodok ke liang vaginaku. Saya meredam nafas saat berasa ada benda asing mulai menyodok disana. Seperti umumnya, saya tidak dapat untuk meredam jeritanku pada pertama kalinya ada kejantanan lelaki menyodok masuk ke liang vaginaku.

Dengan perlahan-lahan tetapi tentu, kejantanan Dino melaju masuk makin dalam. Serta saat telah masuk setengahnya dia serta masukkan bekasnya dengan satu sentakan kasar sampai saya betul-betul berteriak sebab berasa ngilu. Serta kemudian, tanpa ada memberikan peluang untuk melatih diri dahulu, Dino telah bergoyang cari kenikmatannya sendiri.

Dino menggerak-gerakkan pinggulnya dengan kencang serta kasar menusuk-hunjam ke badanku sampai saya memekik keras setiap saat kejantanan Dino membentak ke. Pedih serta nyeri. Tetapi bersatu nikmat yang tidak terhitung. Ada sensasi aneh yang baru pertama-tama kurasakan dimana di antara rasa nyeri itu saya merasai rasa nikmat yang tidak terhitung. Tetapi saya pun tidak dapat kuasai diriku lagi sampai saya sampai menangis menggelora, sakit keluhku setiap saat Dino menusuk, tetapi saya makin memperkuat pelukanku, Pedih, tetapi saya tidak siap Dino mengakhiri perlakuannya pada diriku.

Saya makin mendesah. Air mataku meleleh keluar. kami terus bergelut dalam tempat demikian. Sampai mendadak ada rasa nikmat yang mengagumkan di sekujur badanku. Saya sudah orgasme. Ya, orgasme dengan orang yang saya tidak suka. Badanku mengejang semasa beberapa puluh detik. Sebelum melemas. Tetapi Dino ternyata belum usai. Dia sekarang mengubah badanku sampai sekarang saya bertopang pada ke-2 telapak tangan serta ke-2 lututku. Dia ingin meneruskannya dengan doggy model. Saya cuma pasrah saja.

Sekarang dia menyetubuhiku dari belakang. Tangannya sekarang dengan bebas berpindah-pindah dari pinggang, meremas pantat serta meremas payudaraku yang menggelantung berat ke bawah. Sekarang Dino serta semakin memperhebat serangannya. Dia dapat dengan bebas menggoyahkan badannya secara cepat serta makin kasar.

Di saat itu tanpa ada berasa, Maki sudah duduk mengangkang di depanku. Lelaki ini sudah telanjang bundar. Dia menyodorkan tangkai penisnya ke mulutku, tangannya mendapatkan kepalaku serta dengan 1/2 memaksakan dia menjejalkan tangkai kejantanannya itu ke mulutku.

Sekarang saya layani 2 orang sekaligus juga. Dino yang sedang menyetubuhiku dari belakang. Serta Maki yang sedang memaksaku lakukan oral sex pada dianya. Dino terkadang justru menyorongkan kepalanya ke depan untuk nikmati payudaraku. Saya mengeluh perlahan setiap saat dia mengisap puting susuku. Dengan 2 orang yang mengeroyokku saya benar-benar kerepotan sampai tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa. Malah saya berasa benar-benar terangsang dengan tempat semacam ini.

Mereka menyetubuhiku dari dua arah, yang satu akan mengakibatkan penis pada badan mereka yang ada di arah yang lain makin menusuk. Terkadang saya hampir terselak. Maki yang nampaknya pahami kesulitanku mengalah serta cuma diam saja. Dino yang mengendalikan semua pergerakan.

Perlahan kesenangan yang tidak terlukiskan menyebar di sekujur badanku. Perasaan tidak berkapasitas di dalam bermain sex rupanya menyebabkan diriku membumbung di luar batas yang sempat kuperkirakan awalnya. Serta kembali lagi badanku mengejang, deras serta tiada henti. Saya alami orgasme yang tiba dengan berturut-turut seperti tidak berakhir.

Selang beberapa saat Dino alami orgasme. Tangkai penisnya menyemprotkan air mani dengan deras ke liang vaginaku. Benda itu menyentak-nyentak dengan hebat, seakan-akan ingin membobol dinding vaginaku. Saya dapat merasai air mani yang disemprotkannya banyak, sampai beberapa membludak keluar meleleh di salah satunya pahaku. Setelah itu mereka bertukar tempat. Maki menggantikan perlakuan Dino. Masih juga dalam tempat doggy model. Tangkai kejantanannya dengan mulus melaju masuk ke sekali sampai sentuh bibir rahimku. Dia dapat gampang melakukan sebab memang liang vaginaku sangat licin dilumasi cairan yang keluar dari dalamnya serta telah bersatu dengan air mani Dino yang banyak. Permainan diteruskan. Saya sekarang tinggal layani Maki seorang, sebab Dino dengan nafas yang tersengal-sengal sudah duduk celentang di atas sofa tadi ditempati Maki untuk kumpulkan tenaga. Saya merintih pendek setiap saat Maki menggerakkan masuk kepunyaannya. Maki terus meningkatkan gerakkannya. Makin lama makin keras serta kasar sampai membuat saya mendesah serta mengerang tidak berakhir.

Di saat itu masuk Bram serta Tito bertepatan ke ruang. Tanpa ada basa-basi, mereka juga langsung menanggalkan bajunya sampai telanjang bundar. Lalu mereka duduk di lantai serta melihat adegan mesum yang sedang berlangsung di antara saya serta Maki. Bram terlihat terlihat tidak sabaran Tapi saya tidak perduli lagi. Maki terus meningkatkan menggelora. Lelaki itu repot meningkatkan sekalian meremasi payudaraku yang menggelantung berat ke bawah.

Tidak lama kemudian badanku dibalikkan kembali lagi celentang di atas kasur serta di saat itu Bram dengan terampil menyodorkan tangkai kejantanannya ke mulutku. Saya telah 1/2 sadar saat Tito gantikan Maki menekuni badanku. Situasiku telah demikian berantakan. Rambut yang kusut masai. Badanku telah bersimpah peluh. Bukan hanya keringat yang keluar dari badanku sendiri, dan juga cucuran keringat dari beberapa lelaki yang berganti-gantian menggauliku. Saya sekarang cuma celentang pasrah ditindihi badan gemuk Tito yang bergoyang-goyang di atasnya.

Lelaki gemuk itu mengangkangkan ke-2 iris pahaku lebar-lebar sekalian terus menusuk-hunjamkan kepunyaannya ke milikku. Sesaat Bram tidak sempat memberikan peluang yang cukup untuk bernafas. Dia terus saja menjejal-jejalkan kepunyaannya ke mulutku. Saya sendiri tidak dapat mengotrol diriku lagi. Guncangan untuk guncangan yang disebabkan oleh pergerakan Titolah yang membuat Bram semakin terangsang. Bukan lagi kuluman serta jilatan yang harusnya saya kerjakan secara lidah serta mulutku.

Serta saat Tito melenguh panjang, dia capai orgasmenya dengan meremas ke-2 iris payudaraku kuat-kuat sampai saya berteriak mengerang kesakitan. Lalu sesaat selanjutnya dia dengan nafasnya yang tersengal-sengal memisahkan diri dari diriku. Serta di saat hampir bertepatan Bram mengeluh keras. Tangkai kejantanannya yang masih tetap ada di mulutku bergerak liar serta menyemprotkan air maninya yang kental serta hangat. Saya meronta, ingin keluarkan banda itu dari dalam mulutku, tetapi tangan Bram yang kuat masih meredam kepalaku serta saya tidak dapat meronta lagi sebab memang tenagaku hampir habis. Cairan kental yang hangat itu pada akhirnya tertelan olehku. Banyak. Serta sampai membludak keluar membasahi wilayah seputar bibirku sampai meleleh ke leher. Saya tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa, kecuali secara cepat coba menelan semua yang ada agar tidak berasa di mulutku. Saya pejamkan mata erat-erat, badanku mengejang melampiaskan rasa yang tidak karuan, geli, jijik, tetapi ada sensasi aneh yang mengagumkan di diriku. Benar-benar benar-benar erotis merasai siksa birahi seperti ini sampai akupun pada akhirnya orgasme panjang untuk ke demikian kalinya.

Dengan ekor mataku saya kembali lagi lihat seorang masuk dalam ruang yang rupanya sang bule serta orang itu memulai buka celananya. Saya menggigit bibir, serta mulai menangis tersedu-sedu. Saya cuma dapat pejamkan mata saat Marchell mulai menindihi badanku. Pasrah.

Selang beberapa saat sesudah orang paling akhir melakukan keinginannya pada diriku mereka keluar. saya berasa semua badanku luluh lantak. Sesudah sukses kumpulkan cukup tenaga kembali lagi, dengan terhuyung-huyung, saya bangun dari tempat tidur, kenakan bajuku seadanya serta pergi cari kamar mandi.

Saya berpapasan dengan Dino yang ada dari dalam satu ruang yang pintunya terbuka. Lelaki itu sedang repot mengancingkan retsluiting celananya. Sempat nampak di luar di kamar itu, di atas tempat tidur badan Shelly yang telanjang sedang ditindihi oleh badan Maki yang bergerak cepat. Meningkatkan turun naik. Gadis itu menggelinjang-gelinjang setiap saat Maki bergerak turun naik. Ternyata anak itu memiliki nasib sama dengan diriku.

"Dimana saya dapat mendapatkan kamar mandi?" tanyaku pada Dino.

Tanpa ada menjawab, dia cuma memperlihatkan tangannya ke satu pintu. Tanpa ada basa-basi lagi saya selekasnya bergerak ke arah pintu itu.

Disana saya mandi berendam air panas sekalian mengangis. Saya tidak paham saya telah terperosok ke apa sekarang. Yang membuat saya tidak suka pada diriku sendiri, meskipun saya berasa susah, jengkel, geram bersatu jadi satu, akan tetapi setiap saat ingat insiden baru saja,langsung selangkanganku basah lagi.

Saya berendam disana benar-benar lama, kemungkinan lebih satu jam lamanya. Sesudah berasa kepenatan badanku cukup menyusut saya mengakhiri mandiku. Dengan berjalan tertatih-tatih saya mengambil langkah keluar kamar mandi serta berjalan cari pintu keluar. Hampir jam sebelas malam saat saya keluar rumah itu.

Sampai di rumah, Saya langsung ngeloyor masuk dalam kamar. Saya tidak perduli dengan kakakku yang tercengang lihat tingkah lakuku yang tidak biasa, saya tidak menyapanya sebab memang tidak ada kemauan untuk bicara lagi malam hari ini. Saya tumpahkan semua perasaan campur baur itu, kekecewaan, serta sakit hati dengan menangis.

TAMAT Artikel Berkaitan

Popular posts from this blog

Nilai ujian - 1

Nilai ujian - 2